PENERAPAN SISTEM AMONG DALAM PROSES PENDIDIKAN SUATU UPAYA MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU

DOI: https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p122--141

Siti Masitoh(1*), Fibria Cahyani(2)
(1) Universitas Negeri Surabaya
(2) IKIP WIDYA DARMA
(*) Corresponding Author

Abstract viewed : 6796 | PDF downloaded : 2277

Abstract

Professional teachers were required having four competencies as mandated by Teachers Law No. 14 of 2005. Those competencies were: (1) pedagogic, (2) professional, (3) personal, and (4) social competence. They seemed to Ki Hajar Dewantara's thoughts were explicitly reflected in Tamansiswa principles, namely: (1) orderly speaking and acting, (2) greetings, (3) peace, and (4) happiness. They accord to regulation of national education minister No. 16 of 2007, including "Presenting yourself as an honest person, noble character, and revealing good model for students and society." The toughts of Ki Hajar's personality was translated into values that must be possessed by educators and educated. These values were, (1) exemplary: ing ngarsa sung tulada; (2) motivation: ing madya mangun karsa; (3) tut wuri handayani is in the implementation of education is called the nurture system. Data collection techniques was using method: questionnaire, observation, interview, and documents. Data analysis techniques also used flow analysis adaptation of Milles and Huberman (2013). The research findings were: (1) lecturers' behavior in conducting education with the nurture system at UST Yogyakarta in building character has been internalized in lecturers, employees, and students reflected in campus life. Referring to Tamansiswa principles, Ki Hajar Dewantara's thoughts were consisting to: (a) Niteni, Nirokake, Nambahi, (b) Tri Nga: Ngerti, Ngroso, Nglakoni, and (c) the implementation of leadership trilogy in the nurture system stood for wider seven Tamansiswa principles. Ki Hajar's thoughts were expected to be implemented by the teachers as educator by giving good model in carrying out education.


Abstrak

Guru profesional dituntut memiliki empat kompetensi seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Guru No 14 Tahun 2005. Kompetensi yang dimaksud, yaitu kompetensi: (1) pedagogik, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) kompetensi sosial. Dalam penerapan keempat kompetensi guru tersebut secara terintegrasi. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang tersurat dalam azas tamansiswa, yaitu (1) tertib bicara dan bertindak, (2) salam, (3) damai, dan (4) bahagia. Keempat azas tamansiswa ini selaras dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, di antaranya “Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.” Ajaran kepribadian Ki Hajar dapat dijabarkan menjadi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pendidik, dan terdidik. Nilai-nilai tersebut yaitu, (1) keteladanan: ing ngarsa sung tulada; (2) motivasi: ing madya mangun karsa; (3) tut wuri handayani dalam plaksanaan pendidikan disebut sistem among. Teknik pengumpulan data menggunakan metode: angket, observasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis alir adaptasi Milles dan Huberman (2013). Hasil penelitian ditemukan: (1) perilaku dosen dalam melaksanakan pendidikan dengan sistem among di UST Yogyakarta dalam membangun  karakter sudah terinternalisasi pada dosen, tendik dan mahasiswa yang tercermin dalam kehidupan kampus. dengan berlandaskan azas tamansiswa. Ajaran Ki Hajar Dewantara di antaranya: (a) Niteni, Nirokake, Nambahi, (b) Tri Nga: Ngerti, Ngroso, Nglakoni, dan (c) penerapan trilogi kepemimpinan dalam sistem among dengan berpijak pada tujuh azas tamansiswa yang diperluas. Ajaran Ki Hajar ini diharapkan dapat diterapkan oleh guru sebagai pendidik dengan keteladanan dirinya dalam melaksanakan pendidikan

Keywords

Sistem among; kompetensi guru; Nurture system; teacher competencies
--

Full Text:

PDF ***

References

Dwiarso, Priyo. 2010. Napak Tilas Ajaran Ki Hajar Dewantara Yogyakarta: Majelis Luhur Pesatuan Persatuan Tamansiswa.

Creswell, J. W. 2013. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Aproaches, Third Edition, 2013, London: Sage Publication.

Ki Suwarjo. 2013. Pendidikan Among Sistem. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa

Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 2013. Hajar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka I (Pendidikan), Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST Press) bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Tamanswa.

Majelis Luhur Persatuan Tamansisw. 2013. Ki Hajar Dewantara,: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka II (Kebudayaan), Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST Press) bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Tamanswa.

Marihandono. 2017. Ki Hajar Dewantara “Pemikiran dan Perjuangannya”, Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Milles and Huberman. 2013. Qualitative Data Analysis: A Source Book of New Method. London: Sage, Publication.

Mujito, Wawan Eko 2014. Konsep Belajar Menurut Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XI, No. 1, Juni 2014

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Nomor 16 Tahun 2007. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Sari, Catur Retno, Rosyid, Ahmad Tafaul, dan Prestika, Yurista Prosiding Seminar Nasional PGSD, 27 April 2019 | ISBN 978-602-6258-11-3 Peran Pedidikan Dasar dalam Menyiapkan Generasi Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 101

Suwarjo. (1999). Pendidikan Among Sistem. (1st ed.) Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wangid, Muhammad Nur. 2009. Sistem Among Pada Masa Kini Kajian Konsep dan Praktik Pendidikan. Jurnal Kependidikan 39(2), 129-140.

Wardani, Kristi. 2010. Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Menurut Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Proceding of the 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference yang diselenggarakan oleh UPI dan UPSI, tanggal 8-10 November 2010.

Widyastono, Heri. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Yanuarti, Eka. 2017. Pemikiran pendidikan ki. Hajar dewantara dan relevansinya dengan kurikulum 13. Jurnal Penelitian, Vol. 2. No. 2 Agustus.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Siti Masitoh, Fibria Cahyani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


 

Kwangsan Indexed By

Sinta 2 (S2) Google Scholar ISJD Neliti Indonesia One SearchCrossref base-searchGarda Rujukan DigitalPKP IndexRoad # # # # # citefactor # # # # # # Zotero

Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan diterbitkan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Prov. Jawa Timur.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Alamat Redaksi:
Jl. Mangkurejo, Ds. Kwangsan, Sedati - Sidoarjo.
Telp 0318911373 Fax. 0318911392
Email: jurnal.kwangsan@kemdikbud.go.id & jurnalkwangsan@dikbud.belajar.id

 

web statistics View My Stats